SI CANTIK (Helianthus annuus L.) PENANGKAL RADIASI


(sumber : dokumen pribadi, 2016)

oleh : Auliya Saadatul Abadiyah

Siapakah Hellianthus annuus ? hmm seperti pernah mendengar kata-kata itu. Eits bukan yang itu, tapi yang ini si cantik berbunga kuning seperti sang surya menyinari dunia yang menghasilkan biji bernama kuaci. Hellianthus annuus atau kita kenal dengan sebutan Bunga Matahari.
Bunga Matahari (Hellianthus annuss L.) merupakan tanaman terestrial yang masuk dalam suku asteraceae (compositae). Bunga matahari dimanfaatkan sebagai tanaman hias yang diambil bijinya atau yang dikenal dengan sebutan kuaci sebagai bahan pangan. Selain itu, tanaman ini memiliki manfaat pada setiap organ nya yang dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif seperti menurunkan tekanan darah pada organ bunga, anti inflamasi pada akar dan daun, dan anti disentri pada biji. Sudah menjadi hal yang umum jika tanaman memiliki manfaat dalam pengobatan alternatif terutama dalam farmakologi Cina. Namun, bagaimana jika tanaman ini ternyata dapat digunakan sebagai penangkal radiasi?
Radiosessium (berupa 134CS atau 137Cs) merupakan salah satu bahan radioaktif yang berbahaya bagi lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia ketika terlepas dalam jumlah yang besar karena terjadi kecelakaan reaktor nuklir. Salah satu cara yang digunakan untuk memulihkan lingkungan terutama pada tanah yang tercemar radiosessium adalah menanam tanaman yang mampu meyerap radionuklida dari dalam tanah yang disebut dengan metode fitoremediasi.
Seperti kejadian meledaknya pembangkit nuklit pada 1986 di Chernobyl, Ukraina, bunga matahari menjadi sosok penyelamat karena telah menyerap racun radioaktif dalam air hingga 95%. Tanaman seperti ini disebut hiperakumulator karena memiliki kemampuan menyerap logam dalam tubuhnya dalam keadaan yang tinggi.
Jadi, seperti yang kita ketahui bunga matahari yang identik dengan kuacinya, ternyata bunga matahari ini memiliki fakta yang menarik perhatian dunia dengan kemampuannya yang dapat menyerap racun radioaktif pada tanah dan air yang menjadi sumber kehidupan bagi manusia. Lalu bagaimana sikap kita sebagai manusia yang diberi amanah sebagai khalifah fil ardh? Cukup menjaga, merawat dan mempelajari apa yang telah di berikan oleh Allah lewat perantara Bumi. Merawat dan mejaga bumi adalah salah satu bentuk rasa syukur kita terhadap nikmat yang diberikan Allah. Maka, mari jaga bumi, agar bumi senantiasa menjaga kita. Salam konservasi.


Sumber :
National Geographic : Genetika dari DNA hingga Domba Dolly
Pusat Penelitian dan Perkembangan Perkebunan
Tjahaja, Poppy Intan dan Putu Sukmabuana. 2007. Penyerapan 134Cs dari Tanah oleh Tanaman Bunga Matahari (Helianthus anuus, Less). Prosiding Seminal Sains dan Teknologi Nuklir. Bandung

Komentar