AKSI NYATA TOPIK 3
PRESPEKTIF SOSIOKULTURAL PENDIDIKAN INDONESIA
oleh : Auliya Saadatul Abadiyah (202430021)
Mulai Dari Diri
Apa yang Anda pikirkan
tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?
Aspek sosial menjadi salah
satu faktor penunjang keberhasilan pendidikan. Diantaranya sikap positif
keluarga, pergaulan dengan teman sebaya dan motivasi yang diberikan guru saat
di sekolah. Melalui pembelajaran ini, hal yang saya pikirkan adalah bagaimana
saya nantinya dapat menjadi seorang guru yang mampu memberikan motivasi belajar
bagi peserta didik yang belum beruntung dalam aspek sosialnya di rumah maupun
denga teman sebayanya. Berdasarkan video yang telah diamati masih terdapat
beberapa sekolah di Indonesia yang sarana dan prasarananya jauh dari kata
layak. Padahal kenyamanan dalam belajar juga mempengaruhi motivasi peserta
didik dalam belajar. Tentu hasilnya akan berbeda degan peserta didik yang
belajar dengan fasilitas yang memadahi. Sehingga sebagai guru, kita harus bisa
membangun motivasi peserta didik ditengah keterbatasan itu.
Eksplorasi Konsep
Apa yang Anda pelajari
dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?
Isu-isu dalam pembelajaran
melalui perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik menjadi tema yang
dibahas dalam topik ini. Pendidikan pada dasarnya tidak bisa terlepas dari
pengaruh sosial, kultural, ekonomi, dan politik. Terdapat lima macam fenomena
budaya dan sosial yang mempengaruhi karakter dan tindakan seseorang dalam
proses pembelajaran:
1.
Kegiatan
berdasarkan budaya atau tradisi Masyarakat
2.
Nilai
budaya yang terdapat pada Masyarakat tersebut
3.
Materi
fisik sebagai media dalam interaksi
4.
Fenomena
psikologi berupa emosi, motivasi, cara berfipikir, atau karakter yang membentuk
konsep berinteraksi
5.
Agen
dalam fenomena budaya berupa individu atau manusia sendiri yang membuat konsep
fenomena budaya yang dipengaruhi oleh kegiatan budaya, nilai budaya, materi,
dan kondisi psikolog.
Proses pembelajaran tidak
akan pernah lepas dari isu-isu sosial, politik, ekonomi, budaya dan politik.
Sehingga sebagai calon guru kita harus dapat kritis terhadap isu-isu pendidikan
yang terjadi di lingkungan sekitar yang kaya akan keragaman budaya dan status
sosial ekonomi. Setiap peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda, hal
ini berpengaruh pada cara mereka belajar dan berinteraksi. Kesenjangan akses
pendidikan bagi peserta didik dari keluarga kurang mampu, serta kurangnya
perhatian terhadap kebutuhan budaya dan agama tertentu dalam kurikulum. Melalui
proses pendidikan ini, saya berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan
mengurangi kesenjangan. Sehingga, semua dapat berkontribusi untuk memastikan
bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk meraih potensi mereka secara
maksimal.
Ruang Kolaborasi
Apa yang Anda pelajari
lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?
Dalam ruang kolaborasi ini
saya bersama kelompok mendiskusikan problem/masalah dalam pembelajaran di SD
tempat PPL kita masing-masing. Data yang kita dapatkan berasal dari observasi
yang dilakukan dengan guru kelas berkaitan dengan perbedaan latar belakang
sosial dan strategi yang digunakan oleh guru dalam menghadapi.
Diantaranya latar belakang
sosial ekonomi kelurga peserta didik kelas 5 memiliki keragaman, mulai dari
pegawai, petani, wirausaha, dan sebagian besar orang tua peserta didik kelas 5
bekerja sebagai karyawan pabrik. Rata-rata mereka berasal dari keluarga yang
berkecukupan menegah-keatas. Hal ini dikarenakan Kudus merupakan salah satu
kota yang berkembang baik dalam perindustrian. Perbedaan latar belakang ini
tidak menjadikan peserta didik saling merendahkan satu sama lain. Namun,
perbedaan sosial ekonomi ini berpengaruh pada motivasi peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran.
Strategi yang digunakan oleh
guru yaitu menggunakan strategi pembelajaran yang variatif untuk menunjang
pengalaman belajar. Guru merancang pembelajaran dengan strategi pembelajaran
sesuai dengan materi yang akan disampaikan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik.
Demonstrasi Kontekstual
Apa hal penting yang Anda
pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok
(bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?
Melalui demonstrasi
kontekstual, kami dapat berbagi problem yang kami hadapi di sekolah PPL dan
berbagi bagaimana strategi dalam menghadapi permasalahan tersebut. Sehingga
kami mendapatkan wawasan yang luas yang dapat kami gunakan sebagai bekal dalam
mengajar nanti.
Selain itu, bekerja dalam
kelompok membantu saya belajar dari teman-teman, saling berdiskusi, dan
bertukar ide tentang faktor ekonomi, politik, sosial, dan budaya yang
dapat menciptakan kesenjangan dalam pembelajaran. Proses ini juga melatih
keterampilan kerjasama dan komunikasi, karena kami harus saling mendengarkan
dan menghargai pendapat masing-masing.
Elaborasi Pemahaman
·
Sejauh
ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?
Sejauh
ini saya memahami bahwa isu yang berkaitan dengan kondisi sosial, budaya,
ekonomi dan politik tidak dapat sepenuhnya dihilangkan dalam masyarakat
multikultural di Indonesia. Mengingat keragaman sudah menjadi ciri khas yang
ada dalam masyarakat Indonesia. Keragaman ini yang menyebabkan terjadinya
perbedaan pendapat maupun pola pikir satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Hal ini yang menyebabkan terjadinya isu/konflik di tengah-tengah masyarakat.
Oleh karena itu, pendidikan sangat penting berperan dalam keberagaman ini.
Pendidikan sejak dini mengenai penanaman nilai-nilai pancasila dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika sangat berperan dalam menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia ditengah kemajemukan.
·
Apa
hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum
pembelajaran dimulai ?
Mengenai
isu-isu pendidikan dalam prespektif sosial, ekonomi, budaya dan politik ternyta
tidak sesederhana yang saya pikirkan. Banyak sekali isu-isu pendidikan yang
perlu ditangani agar tidak semakin melebar. Dalam hal ini, pendidikan sendiri
dapat digunakan sebagai sarana dalam mengatasi isu-isu tersebut jika antara
peserta didik, guru, orang tua serta pemangku kebijakan dapat bersatu dalam
mengatasi isu-isu yang terjadi.
·
Apa
yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?
Hal yang
ingin sya pelajari lebih lanjut adalah cara mengatasi kesenjangan pendidikan di
berbagai faktor, seperti faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik dapat
saling berinteraksi. Misalnya, dalam konteks ekonomi, peningkatan anggaran
pendidikan dan akses ke sumber daya yang lebih baik, terutama di daerah
terpencil. Dari segi sosial, membangun bagaimana komunitas yang mendukung
pendidikan, termasuk peran aktif orang tua dan masyarakat. Selain itu, cara
memperkuat nilai-nilai budaya yang menjunjung tinggi pendidikan. Harapannya
kita dapat menciptakan suasana pendidikan yang lebih menyeluruh dan berkualitas
bagi semua lapisan masyarakat.
Koneksi
Antar Materi
Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah
yang sama maupun dengan mata kuliah lain?
Faktor sosial,
budaya, ekonomi, dan politik sangat berkaitan dengan dunia pendidikan. Keterkaitan
dengan mata kuliah seperti Filosofi Pendidikan Indonesia, kita belajar
bagaimana sejarah dan kondisi sosial-ekonomi memengaruhi pendidikan. Sementara
itu, dalam mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajaran mengajarkan
kita pentingnya memahami latar belakang siswa yang beragam agar pembelajaran
efektif. Mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen, kita belajar bagaimana
latar belakang sosial dan budaya siswa memengaruhi cara belajar mereka,
sehingga kita sebagai guru dapat menentukan asesmen yang adil dan relevan. Semua
mata kuliah pada program PPG ini saling terkait dan menekankan pentingnya
mempertimbangkan konteks sosial-budaya dalam proses pembelajaran
Aksi Nyata
·
Apa
manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?
Hal yang
saya dapatkan dalam mempelajari topik ini adalah mendapatkan teori pengajaran
bagaimana menghadapi tantangan sosial, ekonomi, budaya dan politik di dunia
pendidikan. Isu-isu pendidikan mengenai faktor tersebut tidak dapat dihilangkan
dan akan selalu menjadi tantangan bagi pendidik, peserta didik, orang tua,
maupun sekolah. Dengan adanya pembelajaran ini diharapkan nantinya kita lebih
bijak dalam menyikapi tantangan-tantangan yang ada. Mengingat keberagaman sudah
menjadi identitas bagi bangsa Indonesia.
·
Bagaimana
Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?
Dari 1-10
saya menilai diangka 8 dalam menyikapi tantangan ini, saya masih butuh banyak
belajar dalam menanggapi isu-isu pendidikan dengan teman yang lebih
berpengalaman menangani hal tersebut. Selain itu, terjun secara langsung di
sekolah menjadi pengalaman yang berharga dalam menyikapi tantangan tersebut.
·
Apa
yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan
optimal?
Hal yang
perlu dipersiapkan yaitu mengembangkan diri dan peserta didik untuk meningkatkan kualias SDM, seperti
mengikuti pelatihan. Memahami karakteristik peserta didik dengan baik agar lebih
tepat dalam menyusun modul ajar. Saya juga perlu meningkatkan keterampilan
komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti peserta didik,
orang tua, dan anggota komunitas. Selain itu, saya perlu terus belajar dan
mengikuti perkembangan terbaru dalam pendidikan dan perspektif sosiokultural
untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan saya sebagai seorang guru.
Komentar
Posting Komentar