AKSI NYATA TOPIK 3_PRESPEKTIF SOSIOKULTURAL

 AKSI NYATA TOPIK 3

PRESPEKTIF SOSIOKULTURAL PENDIDIKAN INDONESIA

oleh : Auliya Saadatul Abadiyah (202430021)


(Sumber gambar : https://www.youtube.com/watch?v=Qlt7wfsnndg)


Mulai Dari Diri

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Aspek sosial menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan pendidikan. Diantaranya sikap positif keluarga, pergaulan dengan teman sebaya dan motivasi yang diberikan guru saat di sekolah. Melalui pembelajaran ini, hal yang saya pikirkan adalah bagaimana saya nantinya dapat menjadi seorang guru yang mampu memberikan motivasi belajar bagi peserta didik yang belum beruntung dalam aspek sosialnya di rumah maupun denga teman sebayanya. Berdasarkan video yang telah diamati masih terdapat beberapa sekolah di Indonesia yang sarana dan prasarananya jauh dari kata layak. Padahal kenyamanan dalam belajar juga mempengaruhi motivasi peserta didik dalam belajar. Tentu hasilnya akan berbeda degan peserta didik yang belajar dengan fasilitas yang memadahi. Sehingga sebagai guru, kita harus bisa membangun motivasi peserta didik ditengah keterbatasan itu.

Eksplorasi Konsep

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Isu-isu dalam pembelajaran melalui perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik menjadi tema yang dibahas dalam topik ini. Pendidikan pada dasarnya tidak bisa terlepas dari pengaruh sosial, kultural, ekonomi, dan politik. Terdapat lima macam fenomena budaya dan sosial yang mempengaruhi karakter dan tindakan seseorang dalam proses pembelajaran:

1.   Kegiatan berdasarkan budaya atau tradisi Masyarakat

2.   Nilai budaya yang terdapat pada Masyarakat tersebut

3.   Materi fisik sebagai media dalam interaksi

4.   Fenomena psikologi berupa emosi, motivasi, cara berfipikir, atau karakter yang membentuk konsep berinteraksi

5.   Agen dalam fenomena budaya berupa individu atau manusia sendiri yang membuat konsep fenomena budaya yang dipengaruhi oleh kegiatan budaya, nilai budaya, materi, dan kondisi psikolog.

Proses pembelajaran tidak akan pernah lepas dari isu-isu sosial, politik, ekonomi, budaya dan politik. Sehingga sebagai calon guru kita harus dapat kritis terhadap isu-isu pendidikan yang terjadi di lingkungan sekitar yang kaya akan keragaman budaya dan status sosial ekonomi. Setiap peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda, hal ini berpengaruh pada cara mereka belajar dan berinteraksi. Kesenjangan akses pendidikan bagi peserta didik dari keluarga kurang mampu, serta kurangnya perhatian terhadap kebutuhan budaya dan agama tertentu dalam kurikulum. Melalui proses pendidikan ini, saya berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mengurangi kesenjangan. Sehingga, semua dapat berkontribusi untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk meraih potensi mereka secara maksimal.

Ruang Kolaborasi

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Dalam ruang kolaborasi ini saya bersama kelompok mendiskusikan problem/masalah dalam pembelajaran di SD tempat PPL kita masing-masing. Data yang kita dapatkan berasal dari observasi yang dilakukan dengan guru kelas berkaitan dengan perbedaan latar belakang sosial dan strategi yang digunakan oleh guru dalam menghadapi.

Diantaranya latar belakang sosial ekonomi kelurga peserta didik kelas 5 memiliki keragaman, mulai dari pegawai, petani, wirausaha, dan sebagian besar orang tua peserta didik kelas 5 bekerja sebagai karyawan pabrik. Rata-rata mereka berasal dari keluarga yang berkecukupan menegah-keatas. Hal ini dikarenakan Kudus merupakan salah satu kota yang berkembang baik dalam perindustrian. Perbedaan latar belakang ini tidak menjadikan peserta didik saling merendahkan satu sama lain. Namun, perbedaan sosial ekonomi ini berpengaruh pada motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

Strategi yang digunakan oleh guru yaitu menggunakan strategi pembelajaran yang variatif untuk menunjang pengalaman belajar. Guru merancang pembelajaran dengan strategi pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik.

 

Demonstrasi Kontekstual

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Melalui demonstrasi kontekstual, kami dapat berbagi problem yang kami hadapi di sekolah PPL dan berbagi bagaimana strategi dalam menghadapi permasalahan tersebut. Sehingga kami mendapatkan wawasan yang luas yang dapat kami gunakan sebagai bekal dalam mengajar nanti.

Selain itu, bekerja dalam kelompok membantu saya belajar dari teman-teman, saling berdiskusi, dan bertukar ide tentang faktor ekonomi, politik, sosial, dan budaya yang dapat menciptakan kesenjangan dalam pembelajaran. Proses ini juga melatih keterampilan kerjasama dan komunikasi, karena kami harus saling mendengarkan dan menghargai pendapat masing-masing.

 

Elaborasi Pemahaman

·       Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Sejauh ini saya memahami bahwa isu yang berkaitan dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi dan politik tidak dapat sepenuhnya dihilangkan dalam masyarakat multikultural di Indonesia. Mengingat keragaman sudah menjadi ciri khas yang ada dalam masyarakat Indonesia. Keragaman ini yang menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat maupun pola pikir satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Hal ini yang menyebabkan terjadinya isu/konflik di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan sangat penting berperan dalam keberagaman ini. Pendidikan sejak dini mengenai penanaman nilai-nilai pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika sangat berperan dalam  menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia ditengah kemajemukan.

·       Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Mengenai isu-isu pendidikan dalam prespektif sosial, ekonomi, budaya dan politik ternyta tidak sesederhana yang saya pikirkan. Banyak sekali isu-isu pendidikan yang perlu ditangani agar tidak semakin melebar. Dalam hal ini, pendidikan sendiri dapat digunakan sebagai sarana dalam mengatasi isu-isu tersebut jika antara peserta didik, guru, orang tua serta pemangku kebijakan dapat bersatu dalam mengatasi isu-isu yang terjadi.

·       Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Hal yang ingin sya pelajari lebih lanjut adalah cara mengatasi kesenjangan pendidikan di berbagai faktor, seperti faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik dapat saling berinteraksi. Misalnya, dalam konteks ekonomi, peningkatan anggaran pendidikan dan akses ke sumber daya yang lebih baik, terutama di daerah terpencil. Dari segi sosial, membangun bagaimana komunitas yang mendukung pendidikan, termasuk peran aktif orang tua dan masyarakat. Selain itu, cara memperkuat nilai-nilai budaya yang menjunjung tinggi pendidikan. Harapannya kita dapat menciptakan suasana pendidikan yang lebih menyeluruh dan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat.

Koneksi Antar Materi
Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik sangat berkaitan dengan dunia pendidikan. Keterkaitan dengan mata kuliah seperti Filosofi Pendidikan Indonesia, kita belajar bagaimana sejarah dan kondisi sosial-ekonomi memengaruhi pendidikan. Sementara itu, dalam mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajaran mengajarkan kita pentingnya memahami latar belakang siswa yang beragam agar pembelajaran efektif. Mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen, kita belajar bagaimana latar belakang sosial dan budaya siswa memengaruhi cara belajar mereka, sehingga kita sebagai guru dapat menentukan asesmen yang adil dan relevan. Semua mata kuliah pada program PPG ini saling terkait dan menekankan pentingnya mempertimbangkan konteks sosial-budaya dalam proses pembelajaran

Aksi Nyata

·       Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Hal yang saya dapatkan dalam mempelajari topik ini adalah mendapatkan teori pengajaran bagaimana menghadapi tantangan sosial, ekonomi, budaya dan politik di dunia pendidikan. Isu-isu pendidikan mengenai faktor tersebut tidak dapat dihilangkan dan akan selalu menjadi tantangan bagi pendidik, peserta didik, orang tua, maupun sekolah. Dengan adanya pembelajaran ini diharapkan nantinya kita lebih bijak dalam menyikapi tantangan-tantangan yang ada. Mengingat keberagaman sudah menjadi identitas bagi bangsa Indonesia.

·       Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Dari 1-10 saya menilai diangka 8 dalam menyikapi tantangan ini, saya masih butuh banyak belajar dalam menanggapi isu-isu pendidikan dengan teman yang lebih berpengalaman menangani hal tersebut. Selain itu, terjun secara langsung di sekolah menjadi pengalaman yang berharga dalam menyikapi tantangan tersebut.                                                                                                

·       Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Hal yang perlu dipersiapkan yaitu mengembangkan diri dan peserta didik untuk meningkatkan kualias SDM, seperti mengikuti pelatihan. Memahami karakteristik peserta didik dengan baik agar lebih tepat dalam menyusun modul ajar. Saya juga perlu meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti peserta didik, orang tua, dan anggota komunitas. Selain itu, saya perlu terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru dalam pendidikan dan perspektif sosiokultural untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan saya sebagai seorang guru.

 

 

Komentar