AKSI NYATA-PRESPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN-TOPIK 1


(Sumber foto : https://www.sunburstadventure.com/wisata-laskar-pelangi-sd-muhammadiyah-belitung.html)


Assalamu’alaikum wr wb

Saya Auliya Saadatul Abadiyah, mahasiswa PPG Calon guru gelombang 2 2024 Program Studi PGSD di Universitas Muria Kudus.

Melalui blog ini, saya akan menguraikan hasil refleksidari tugas Prespektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia pada dimensi Aksi Nyata topik 1 dengan alur MERDEKA. Refkesi ini bertujuan untuk memahami materi secara mendalam bagi diri sendiri mapun orang lain.

Alur MERDEKA terdiri dari Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi dan Aksi nyata.

1.       Mulai dari diri

(Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?)

Hal yang saya pikirkan mengenai topik 1 pada pembelajaran prespektif sosiokultural dalam pendidikan ini membahasa tentang pendekatan sosial yang perlu dipelajari oleh pendidik untuk mengatasi kesenjangan dalam proses pembelajaran. Prespektif ini menekankan pentingnya memahami latar belakang siswa baik di bidang sosial, ekonomi, budaya maupun politik untuk menciptakan lingkungan belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

 

2.       Eksplorasi Konsep

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini? 

Konsep yang saya pelajari dalam topik ini mengenai awal tujuan pembelajaran pada zaman kolonial yang awalnya Pendidikan hanya diperuntukkan untuk warga Belanda saja, kemudia berkembang pada para priyayi dan dengan perjuangan para tokoh Pendidikan diantaranya Ki Hajar Dewantara, muncullah Pendidikan untuk kaum pribumi. Pada konsep pembelajaran Ki Hajar Dewantara ini berkaitan dengan teori vigotsky dimana peserta didik berinteraksi dengan lingkungan sehingga dapat mempengaruhi pola pikir dan tindakan mereka. Kemampuan individu dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat diukur melalui parameter ZPD (Zone of Proximal Development).

3.       Ruang Kolaborasi

(Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam Ruang Kolaborasi?)

Melalui pengamatan pada video mengenai kondisi pendidikan di beberapa daerah di Indonesia ini, pendidikan yang ada di Indonesia ini masih memprihatinkan dan jauh tertinggal dengan daerah lain yang sudah berkembang lebih maju entah dalam aspek sosial, ekonomi, politik dan budaya.

Penyebab utama dari ketertinggalan Pendidikan di beberapa daerah dikarenakan tenaga pendidik yang professional yang tidak merata. Dengan adanya Pendidikan Profesi Guru ini diharapkan kebutuhan guru professional di Indonesia dapat terpenuhi secara merata.

4.       Demonstrasi Kontekstual

 (Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demontrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok bisa tentang materi, rekan dan diri sendiri?)

Hal penting yang dapat saya pelajari dari proses demonstrasi kontekstual ini adalah melaksanakan prinsip-prinsip sosial untuk demi tercapainya tujuan Pendidikan di berbagai daerah di Indonesia.

5.       Elaborasi Pemahaman

(Sejauh ini apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini, apa hal baru yang Anda pahami atau berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?)

Pada topik ini, saya sudah mempelajari bahwa perkembangan pendidikan di Indonesia dipengaruhi faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik. Hal yang baru saya pelajari pada materi ini yaitu mengenai ZPD (Zona Proximal Development) yang dikemukaan oleh Vigotsky Dimana dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut yaitu mempelajari strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan teori Vigotsky.

6.       Koneksi Antar Materi

(Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?)

Keterkaitan antara materi prespektif sosiokultural dan mata kuliah lain ini  adalah bagaimana cara mencapai tujuan pendidikan nasional dengan mudah sesuai dengan teori Ki Hajar Dewantara yaitu pendidikan yang berpihak pada murid dan bersifat menuntun yang kita pelajari dalam filosofi pendidikan. Dalam  praktiknya kita perlu memahami peserta didik yang dipelajari dalam pemahaman peserta didik. salah satu yang dapat kita lalukan yaitu dengan memastikan peserta didik memahami literasi dasar untuk memenuhi tujuan pembelajaran sesuai dengan prinsip pengajaran dan asesmen. Setelah semuanya dapat dikuasai dapat diterapkan dalam Praktik Pengalaman Lapangan di Sekolah yang telah ditentukan.

 

Sekian uraian refleksi dari saya. Semoga bermanfaat.

 

Salam guru professional.

Komentar